sejarah bola beracun

sejarah bola beracun

Permainan Bola Beracun pertama kali dikenal di Jepang pada tahun 1980-an. Awalnya, permainan ini dimainkan dengan menggunakan bola biasa yang dicat dengan cat beracun. Namun, seiring berjalannya waktu, permainan ini mengalami berbagai perkembangan dan sekarang sudah menggunakan bola khusus yang sudah dilapisi dengan bahan beracun. Di Amerika Serikat, permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar yang berusia antara 6 hingga 12 tahun. Namun, di tingkat internasional, olahraga ini juga telah menjadi populer di sekolah menengah, sekolah tinggi, dan di universitas. Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang terdiri dari antara 6 hingga 10 pemain. Setiap tim bermain di lapangan voli yang dibagi menjadi dua area. Pemain tidak boleh menyeberang ke area lawan. Jika seseorang terkena bola, ia harus keluar dari permainan. Jika bola yang dilempar berhasil ditangkap, pemain yang melempar harus keluar. Ada tiga sistem permainan yang berbeda untuk menentukan pemenang, yaitu sistem eliminasi, sistem waktu, dan sistem skor. Setiap tim harus melemparkan bola karet ke tim lawan untuk mencoba mengenai pemain lawan dan mengeluarkan mereka dari permainan. Bola hanya boleh dibaling dari bawah pinggang ke bawah dan tidak boleh disepak, dilontarkan, atau digulingkan. Permainan Bola Beracun merupakan olahraga yang sangat mengasyikkan dan membutuhkan kecepatan serta ketangkasan dari setiap pemain. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan bahan beracun harus dilakukan dengan bijak dan dengan memperhatikan keselamatan setiap pemain yang terlibat dalam permainan ini.